KETAHANAN
IKAN DI LUAR MEDIA AIR
The Fish Resistance Out Of Water
Media
Sunarni
(C14120075)*
Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan
Institut Pertanian Bogor
2014
Abstrak
Umumnya ikan tidak dapat mengambil oksigen di luar media air. Beberapa
jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan yang dapat membantu bertahan lebih
lama di luar air. Ikan yang tidak memiliki alat pernapasan tambahan melakukan
pola adaptasi dengan mengeluarkan lendir pada permukaan tubuhnya untuk
mempertahankan kelembaban tubuhnya.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu jenis ikan bertahan di
luar media air. Metode yang digunakan yaitu Rancangan acak lengkap (RAL) dengan
4 perlakuan dan 15 ulangan. Perlakuan yang dimaksud disini jenis ikan yaitu
ikan sepat, komet, lobster dan gurame. Ikan lobster, sepat dan gurame memiliki
ketahanan hidup di luar media air tinggi dibanding dengan ikan komet. Karena
lobster, sepat dan gurame memiliki alat pernafasan tambahan berupa labirinth sedangkan ikan komet tidak
memiliki alat pernapsan tambahan. Berdasarkan kegiatan ini dapat disimpulkan
bahwa Ikan memiliki ketahanan hidup di luar media air. Tingkat
ketahanan untuk bertahan di luar media air berbeda-beda tergantung pada jenis ikan, ukuran,
kondisi fisiologis dan variabel lingkungan.
Kata kunci : oksigen, ketahanan,
alat pernafasan tambahan
Abstract
Generally
fish can not take oxygen out of the water medium . Some types of fish have
additional breathing apparatus to help last longer out of water . Fish that do
not have additional respiratory pattern adaptation do with mucus on the surface
of the body to maintain body moisture . This activity was conducted to
determine the ability of a species of fish survive out of water media . The method
used was a completely randomized design ( CRD ) with 4 treatments and 15
replications . The treatment is meant here the type of fish is fish Sepat ,
comets , lobster and carp . Lobster fishing , carp have Sepat and survival
beyond the high water medium compared with comet fish . Because lobster , Sepat
and carp have a labirinth additional breathing apparatus while comet fish has
no additional pernapsan tool . Based on these activities can be concluded that
the fish had a medium survival outside the water . The level of resilience to
survive outside water media vary depending on the type of fish , size ,
physiological condition and environment variables .
Keywords : oxygen , resistance ,
additional respirator
PENDAHULUAN
Oksigen
digunakan untuk proses metabolisme, oleh karenanya keberadaan oksigen akan
mempengaruhi proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh organisme. Jika
oksigen dalam perairan rendah, energi yang dihasilkan dari proses metabolisme
juga akan rendah
(Mahyuddin 2008). Ketika ikan dikeluarkan dari medianya maka akan terjadi respon di
dalam tubuh ikan terhadap pengaruh lingkungan yang diberikan. Tingkat ketahanan
untuk bertahan di luar media air berbeda-beda tergantung pada jenis, ukuran,
kondisi fisiologis dan variabel lingkungan seperti suhu dan tingkat kelembaban.
Selain itu setiap jenis ikan memiliki toleransi yang berbeda dan tingkah
adaptasi yang berbeda terhadap ketahanan di luar media air.
Dalam budidaya ikan ada kalanya kita akan melakukan
pemindahan ikan atau pengangkutan ikan. Pengangkutan
ikan dalam keadaan hidup merupakan salah satu mata rantai dalam usaha perikanan.
Harga jual ikan, selain ditentukan oleh ukuran, juga ditentukan oleh
kesegarannya (Suprapti 2005). Oleh karena itu, kegagalan dalam pengangkutan
ikan merupakan suatu kerugian. Pada prinsipnya, pengangkutan ikan hidup
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan ikan selama dalam pengangkutan sampai
ke tempat tujuan. Pengangkutan dalam jarak dekat tidak membutuhkan perlakuan
yang khusus. Akan tetapi pengangkutan dalam jarak jauh dan dalam waktu lama
diperlukan perlakuan-perlakuan khusus untuk mempertahankan kelangsungan hidup
ikan.
Pada dasarnya, ada dua metode transportasi ikan hidup, yaitu dengan menggunakan air sebagai media atau sistem basah, dan media tanpa air atau sistem kering.
Pada dasarnya, ada dua metode transportasi ikan hidup, yaitu dengan menggunakan air sebagai media atau sistem basah, dan media tanpa air atau sistem kering.
Umumnya ikan tidak dapat mengambil
oksigen di luar media air. Beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan
tambahan yang dapat membantu bertahan lebih lama di luar air. Ikan yang tidak
memiliki alat pernapasan tambahan melakukan pola adaptasi dengan mengeluarkan
lendir pada permukaan tubuhnya untuk mempertahankan kelembaban tubuhnya. Praktikum ketahanan
ikan di luar media air ini sangat berguna bagi proses transportasi ikan, karena
dengan mengetahui daya tahan ikan maka dapat ditentukan metode pengangkutan yang
cocok diterapkan pada jenis ikan tersebut. Oleh karena itu praktikum ketahanan
ikan di luar air sangat perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari suatu
jenis ikan bertahan di luar media hidupnya.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27 Maret 2014 di Laboratorium Fosologi
Hewan Air, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum yaitu botol air mineral 1,5 L, stopwacth, kain fiber, cutter, lakban dan gelas cup. Bahan-bahan yang digunakan yaitu
ikan-ikan yang memiliki pernafasan tambahan dan ikan-ikan yang tidak memiliki
pernafasan tambahan.
Rancangan Percobaan
Rancangan
acak lengkap (RAL) adalah rancangan yang digunakan untuk percobaan yang
mempunyai media atau tempat percobaan yang seragam atau homogen, sehingga RAL
banyak digunakan untuk percobaan laboratorium (Sastrosupadi 2000). Dalam
praktikum ini digunakan rancangan percobaan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan
15 ulangan. Perlakuan dalam praktikum yaitu ikan sepat, komet, lobster dan
gurame.
Prosedur Kerja
Ikan diambil dari akuarium lalu
letakkan dalam cup berisi air. Botol mineral dilubangi dengan cutter kemudian kain fiber yang sudah dibasahi
dengan air diletakkan didalamnya. Satu
fiber pertama dimasukkan ke dalam botol, kemudian ikan uji diletakkan ke dalam
botol tepat diatas fiber basah pertama lalu ikan ditutup dengan satu fiber
berikutnya. Tingkah laku ikan yang diuji ketahanan hidup diluar media air
diamati dan dicatat ketika ikan tersebut mati. Kurva tingkat kematian kumulatif
dibuat pada akhir pengamatan dan ketahanan hidup antar spesies ikan diluar
media air dibandingkan.
Analisis Data
Analisis
data yang digunakan adalah sebagai berikut:
Model
observasi:
Yij=
µ+τi+εij
Dimana
i = 1,2,3...., j = 1,2,3...
Keterangan
:
Yij=
pengaruh perlakuan ke-i, ulangan ke i
µ = rataan umum
τi = pengaruh perlakuan ke-i
εij = galat perlakuan ke-i,
ulangan ke j
Asumsi:
1.εy
bebas satu sama lain
2. εij N
3. pengaruh perlakuan τi bersifat
tetap
4. µ, τi, εij bersifat aditif
Hipotesis
Ho
= jeniskan tidak mempengaruhi ketahanan ikan diluar
media air
H1=
jenis ikan mempengaruhi ketahanan ikan
diluar media air atau minimal ada satu perlakuan yang mempengaruhi ketahanan
ikan di luar media air.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan ketahanan di
luar media air berbagai jenis ikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel
1 ketahanan berbagai jenis ikan di luar
media air
Ulangan
|
Perlakuan (jenis ikan)
|
|||
Sepat (menit)
|
Komet (menit)
|
Lobster (menit)
|
Gurame (menit)
|
|
1
|
195
|
50
|
2235
|
80
|
2
|
195
|
57
|
2400
|
80
|
3
|
195
|
60
|
2580
|
135
|
4
|
70
|
32
|
1815
|
50
|
5
|
123
|
40
|
1950
|
285
|
6
|
135
|
58
|
2025
|
310
|
7
|
270
|
50
|
1985
|
20
|
8
|
290
|
50
|
2040
|
60
|
9
|
305
|
60
|
2160
|
152
|
10
|
90
|
70
|
1020
|
80
|
11
|
80
|
70
|
1560
|
80
|
12
|
206
|
80
|
1920
|
80
|
13
|
80
|
34
|
620
|
110
|
14
|
270
|
42
|
620
|
123
|
15
|
280
|
46
|
610
|
130
|
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa ikan yang memiliki ketahanan di luar media air paling tinggi
yaitu lobster dan yang paling rendah yaitu ikan komet. Lobster memiliki
ketahanan hidup di luar media air rata-rata sekitar 1702 menit atau 28 jam.
Ikan komet memiliki ketahanan hidup di luar media air sekitar 53 menit. Ikan
sepat memiliki ketahanan di luar air sekitar 185 menit dan ikan gurame memiliki
ketahanan sekitar 118 menit
Tingkat kematian kumulatif
berbagai jenis ikan dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 1 Kurva tingkat kematian kumulatif ikan uji
Berdasarkan grafik diatas dapat
diketahui bahwa ikan lobster memiliki ketahanan hidup di luar media air paling
tinggi sedangkan ikan komet memiliki ketahanan hidup di luar media air paling
rendah.
Apabila ikan dikeluarkan dari media air, insang tidak
akan mampu memanfaatkan oksigen karena medium air dan medium udara berbeda
dalam hal kerapatan dan kekentalannya meskipun sama-sama fluida. Hal ini akan
berpengaruh terhadap tingkah laku ikan untuk merespon perlakuan apabila diluar
media air. Insang ikan akan cenderung lengket dan berkurang kelembabannya
apabila di luar media. Umumnya ikan akan mengeluarkan lendir untuk
mempertahankan kelembabannya. Namun ada beberapa jenis ikan yang mempunyai alat
pernafasan tambahan seperti labirin (sepat, betok dan gurame), arboresen (lele
dan patin), divertikula (gabus), bukopharinx (belut) maupun kulit (ikan
sebelah) yang mampu memanfaatkan langsung oksigen dari udara sehingga ketahanan
ikan-ikan tersebut menjadi lebih baik (Ghufron dan Kordi 2010).
Ikan yang memiliki pernafasan
tambahan dengan ikan yang tidak memiliki alat pernafasan tambahan tentu
memiliki kemampuan yang berbeda dalam bertahan di luar media air. Ikan yang
memiliki pernafasan tambahan mampu bertahan di luar media air selama beberapa
jam seperti lobster, gurame dan sepat. Sedangkan ikan yang tidak memiliki
pernafasan tambahan, misalnya ikan komet dapat bertahan hidup di luar media air
kurang darin satu jam.
Lobster merupakan salah satu
kelompok udang yang memiliki ukuran tubuh relatif besar dan mempunyai alat
pernafasan tambahan yang berupa labirinth.
Dengan adanya alat pernafasan tambahan tersebut, lobster mampu beradaptasi
untuk hidup di luar air selama beberapa jam dalam lingkungan yang lembab.
Secara anatomi, saat lobster dalam keadaan tanpa air, pada rongga karapas masih
mengandung air, sehingga masih mampu menyerap oksigen yang terdapat pada air
dalam rongga karapas (Sukmajaya dan Suharjo 2003).
Ikan gurame memiliki kemampuan
bertahan hidup di lingkungan air yang tergenang dan berkembang biak pada tempat
yang tidak memungkinkan bagi ikan seperti ikan mas dan tawes. Hal ini berkaitan
dengan adanya alat pernafasan tambahan berupa labirinth yang terdiri dari pembuluh kapiler sehingga memungkinkannya mampu menghirup oksigen dari
udara bebas (Susanto 2010). Ikan sepat juga memiliki alat pernafasan tambahan
berupa labirinth sehingga mampu
bertahan hidup di luar media air (Ghufron dan
Kordi 2010).
Berdasarkan
hasil analisis dengan anova diketahui bahwa Fhit lebih besar dari Ftab
yang artinya gagal tolak H0. Dari hasil tersebut maka dapat
diketahui bahwa jenis ikan mempengaruhi ketahanan ikan di luar media air.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Ikan memiliki ketahanan hidup di luar
media air. Tingkat ketahanan untuk bertahan di luar media air
berbeda-beda tergantung pada jenis
ikan, ukuran, kondisi fisiologis dan variabel lingkungan
SARAN
Ikan
yang digunakan untuk praktikum sebaiknya
ikan yang memiliki alat pernafasan yang berbeda-beda sehingga praktikan dapat
mengetahui perbedaan ketahanan hidup ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ghufron
M dan Kordi K. 2010. Panduan Lengkap
Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Yogyakarta: Lili Publisher
Mahyuddin
Kholish. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis
Lele. Depok: Penebar Swadaya
Sastrosupadi
Adji. 2000. Rancangan Percobaan Praktis
Bidang Pertanian. Yogyakarta: Kanisius
Sukmajaya
Yade dan Suharjo L. 2003. Lobster Air Tawar; Komoditas Perikanan Prospektif.
Depok: AgroMedia Pustaka
Suprapti
M. 2005. Teknologi Pengolahan Pangan :
Bandeng Asap. Yogyakarta: kanisius
Susanto
Heru. 2010. Budidaya Ikan Gurame. Yogyakarta: Kanisisus
Top 10 best slots casinos for 2021 - SOL.EU
BalasHapusBest sol.edu.kg Slots Casino: Best Real https://deccasino.com/review/merit-casino/ Money Slots Sites 2021 · Red Dog Casino: Best 바카라 사이트 Overall Slots ventureberg.com/ Casino For USA Players · Ignition Casino: www.jtmhub.com Best Casino For Roulette