Selasa, 13 Mei 2014

KONTRAKSI OTOT JANTUNG
Cardiac Muscle Contraction

Sunarni (C14120075)*

Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
2014

Abstrak
Jantung  merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Jantung merupakan suatu pembesaran massa otot yang spesifik dari pembuluh darah yang bentuknya seperti piramida serta diselimuti oleh kantung perikardial. Praktikum ini bertujuan mengamati bagaimana kerja otot jantung tanpa pengaruh organ tubuh lain, membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik. Metode yang digunakan yaitu rancangan acak faktorial. Perbedaaan waktu bertahanya jantung ikan berbeda-beda tiap perlakuan yang satu dengan dengan yang lain. Pada larutan fisiologis jantung ikan berdetak lebih lama sedangkan pada larutan bersalinitas gerakan denyut jantung cepat tapi lebih cepat berhenti pula. Jantung ikan akan tetap berdetak walaupun telah dikeluarkan/dipisahkan dari tubuhnya. Hal tersebut dikarenakan jantung ikan memiliki jaringan sistem saraf, sehingga terbukti bahwa otot jantung adalah otot lurik yang bekerja di bawah kesadaran.

Kata kunci: Jantung, otot lurik, sistem saraf

Abstract







PENDAHULUAN
Dalam kehidupan suatu makhluk hidup, jantung merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Jantung merupakan suatu pembesaran massa otot yang spesifik dari pembuluh darah yang bentuknya seperti piramida serta diselimuti oleh kantung perikardial. Sistem kerja jantung bekerja seperti pompa memiliki dua mekanisme kerja yaitu sistole dan diastole. jantung mempunyai peranan esensial yaitu untuk memompakan darah ke dan dari seluruh tubuh agar sistem metabolisme dan energi berjalan (Isnaini 2010). Jantung bekerja dibawah kendali saraf otonom sehingga kita tidak bisa mengontrol kerja otot jantung. dengan demikian jantung yang dipisahkan ikan akan tetap aktif yang ditandai dengan adanya denyutan jantung selama waktu tertentu sampai jantung tersebut kehabisan energi untuk melakukan aktivitas denyutnya. 
Praktikum ini bertujuan mengamati bagaimana kerja otot jantung tanpa pengaruh organ tubuh lain, membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos, dan mengetahui ketahanan jantung di luar tubuh ikan.

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari 3Kamis tanggal 13 Maret 2014 pukul 15.00 WIB di laboratorium Fisiologi Hewan Air, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum yaitu alat bedah, cawan petri, baki, stopwatch, lap dan alat tulis. Bahan- bahan yang digunakan yaitu ikan mas besar dan kecil, larutan fisiologis, aquades, dan larutan garam 12 ppt.
Rancangan Percobaan
Rancangan acak faktorial (RAF) adalah  suatu rancangan percobaan mengenai sekumpulan perlakuan yang terdiri atas semua kombinasi yang mungkin dari taraf beberapa faktor (Pratisto 2005). Dalam praktikum ini yaitu rancangan percobaan acak faktorial dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan jenis ikan yang berbeda yaitu ikan mas besar dan ikan mas kecil. lima perlakuan tersebut adalah perlakuan kontrol, larutan fisiologis, aquades dan garam 12 ppt. Pengamatan dilakukan pukul 15.00 WIB.  
Prosedur Kerja
Ikan disiapkan kemudian ditimbang. Ikan yang masih hidup ditusuk terlebih dahulu di bagian medulla oblongata. Ikan dibedah dengan gunting dimulai dari bagian  anus ke arah depan hingga insang, kemudian digunting ke arah permukaan sirip dorsal secara hati-hati agar jantung ikan tidak ikut tergunting. Organ jantung dipisahkan dengan menggunakan pinset dan diletakkan pada larutan yang telah ditentukan. Detak jantung diamati dan dihitung tiap menit sampai jantung tidak berdetak lagi.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
Model observasi:
Yijk= µ+τi+ᵦj+ (αᵦ)ijijk
Dimana i = 1,2,3.....
j = 1,2,3...
k = 1,2,3..
Keterangan :
Yijk= nilai pengurutan pada satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij (taraf i di faktor a dan taraf j difaktor b)
µ = rataan umum populasi
τi = pengaruh aditif taraf ke-i di faktor a
j = pengaruh aditif taraf ke-j di faktor b
εijk = galat dari satuan perlakuan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij
(αᵦ)ij = interaksi antara faktor a dan b
Asumsi:
1. εijk  N
2. pengaruh perlakuan τi bersifat tetap
3. komponen µ, τi, ᵦj,  (αᵦ)ij , εijk bersifat aditif
4. ada interaksi antara faktor a dan b
Hipotesis
1.      Untuk faktor a
Ho = larutan tidak mempengaruhi bobot ikan
H1 = larutan mempengaruhi bobot ikan atau minimal ada satu perlakuan yang mempengaruhi bobot ikan.
2.      Untuk faktor b
Ho =  jenis ikan tidak mempengaruhi bobot ikan
H1 = jenis ikan mempengaruhi bobot ikan atau minimal ada satu perlakuan yang mempengaruhi bobot ikan.
3.      Interaksi
Ho =  (αᵦ)ij  = 0
H1 = minimal ada satu (αᵦ)ij   ≠ 0

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil jumlah detak jantung ikan mas (Cyprinus carpio) dengan media/perlakuan yang berbeda dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1  jumlah detak jantung ikan mas (Cyprinus carpio) pada berbagai media.

kontrol
larfis
akuades
garam 12     ppt
Besar
25,05
13,68
15,10
20,82
21,70
17,02
17,02
13,12
6,40
17,37
3,68
20,82
16,96
14,59
9,37
13,98
Kecil
17,55
11,11
6,74
13,26
21,70
20,98
16,55
11,35
8,72
5,40
38,83
22,50
14,62
45,78
29,07
26,67
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ikan mas besar dengan perlakuan kontrol memiliki jumlah detak jantung lebih banyak pada ulangan pertama, perlakuan dengan larutan fisiologis detak jantung terbanyak terdapat pada ulangan ke-3, perlakuan dengan akuades memiliki detak jantung terbanyak pada ulangan ke-2, perlakuan dengan garam 12 ppt detak jantung terbanyak terdapat pada ulangan pertama dan ke-3. Ikan mas berukuan kecil pada perakuan kontrol memiliki detak jantung terbanyak pada ulangan ke-2, perlakuan dengan larutan fisiologis detak jantung terbanyak terdapat pada ulangan ke-4, perlakuan dengan akuades detak jantung terbanyak terdapat pada ulangan pertama dan ke-3 dan perlakuan dengan garam 12 ppt detak jantung terbanyak terdapat pada ulangan pertama dan ke-4.

Gambar 1. Grafik hubungan waktu dengan jumlah detak jantung ikan mas (Cyprinus carpio) besar
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa ikan mas besar tanpa penambahan larutan (kontrol) memiliki jumlah detak jantung lebih banyak dibandingkan dengan penambahan larutan.
Gambar 2. Grafik hubungan waktu dengan jumlah detak jantung ikan mas (Cyprinus carpio) kecil
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa ikan mas kecil memiliki jumlah detak jantung lebih banyak pada perlakuan dengan larutan fisiologis dibandingkan dengan perlakuan lain.
Menurut Gray et al. (2009), untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. tekanan jantung lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lebih besar dari tekanan arterionale, akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi. Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung yaitu energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan energi yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah.
Pada praktikum yang telah dilakukan, detak organ jantung terjadi perbedaan antara banyak dan kekuatan detakan jantung. pada ikan besar detakan jantung lebih banyak dibandingkan ikan kecil, karna ikan yang besar cenderung memiliki energi yang lebih besar dibanding ikan kecil. Waktu bertahanya otot jantung ikan diluar tubuh pada ikan besar lebih dari satu jam sedangkan pada ikan yang kecil relatif lebih rendah hanya sampai 40 menit.
Perbedaaan waktu bertahanya jantung ikan berbeda-beda tiap perlakuan yang satu dengan dengan yang lain. Pada larutan fisiologis jantung ikan berdetak lebih lama sedangkan pada larutan bersalinitas gerakan denyut jantung cepat tapi lebih cepat berhenti pula. Hal ini karena pada larutan fisiologis terkandung bahan yang komponenya lebih mirip dengan cairan yang ada pada tubuh ikan tersebut. Sehingga energi yang digunakan jantung lebih sedikit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan pada larutan bersalinitas berbeda dengan kondisi cairan dalam tempat tinggal jantung sebelumnya sehingga jantung perlu menyesuaikan diri kembali dengan lingkunganya. Akibatnya energi jantung banyak digunakan dan bekerja lebih berat akhirnya daya tahan jantung lebih cepat habis.
Jantung ikan terus dapat berdetak meskipun telah dikeluarkan hal ini karena jantung bekerja dibawah kendali saraf otonom sehingga ikan tidak dapat mengontrol sendiri kerja otot jantung. Faktor faktor yang mempengaruhi detak jantung ikan diantaranya adalah ukuran jantung, suhu, cairan isoosmotik dengan jantung.
Fungsi larutan fisiologis diantaranya untuk mengetahui daya tahan maksimal detak jantung diluar tubuh yang dimanipulasi sehingga mirip dengan didalam tubuh ikan diantaranya seperti zat nutrisi, natrium oksigen dll. Peranan jantung sangat penting dalam hubunganya dengan pemompaan darah keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah, sirkulasi darah adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi dan senyawa N, dari tempat asal keseluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin aliran darah sampai ke bagain-bagian jaringan jaringan tubuh (Benson dan pernoll 2009).
Berdasarkan hasil perhitungan dengan anova didapatkan bahwa perlakuan larutan fisiologis, aquades dan garam 12 ppt tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah detak jantung ikan, ukuran ikan juga tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah detak jantung ikan dan tidak ada hubungan/interaksi antara ukuran ikan dengan berbagai media perlakuan.

KESIMPULAN
Jantung ikan akan tetap berdetak walaupun telah dikeluarkan/dipisahkan dari tubuhnya. Hal tersebut dikarenakan jantung ikan memiliki jaringan sistem saraf, sehingga terbukti bahwa otot jantung adalah otot lurik yang bekerja di bawah kesadaran. Jantung ikan mas besar berdetak lebih lama dibandingkan dengan ikan mas kecil.
SARAN
Diharapkan untuk praktikum selanjutnya, praktikum dapat berjalan lancar dan tepat waktu sehingga praktikum dapat bermanfaat. Selain itu diperlukan kerja sama untuk setiap kelompok agar praktikum berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Benson R dan pernoll M. 2009. Kardiologi. Jakarta: buku kedokteran EGC
Gray H, Dawkins K, Morgan J dan Simpson I. 2009. Kardiologi. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Isnaini Wiwi. 2010. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius
Pratisto Aris. 2005. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar