KONTRAKSI OTOT
JANTUNG
Cardiac Muscle Contraction
Sunarni (C14120075)*
Manajemen
Sumberdaya Perairan
Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut
Pertanian Bogor
2014
Abstrak
Jantung merupakan
salah satu organ tubuh yang paling penting. Jantung merupakan suatu pembesaran
massa otot yang spesifik dari pembuluh darah yang bentuknya seperti piramida
serta diselimuti oleh kantung perikardial.
Praktikum ini bertujuan mengamati bagaimana kerja otot jantung tanpa pengaruh
organ tubuh lain, membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik. Metode yang
digunakan yaitu rancangan acak faktorial. Perbedaaan waktu bertahanya
jantung ikan berbeda-beda tiap perlakuan yang satu dengan dengan yang lain. Pada
larutan fisiologis jantung ikan berdetak lebih lama sedangkan pada larutan
bersalinitas gerakan denyut jantung cepat tapi lebih cepat berhenti pula. Jantung
ikan akan tetap berdetak walaupun telah dikeluarkan/dipisahkan dari tubuhnya.
Hal tersebut dikarenakan jantung ikan memiliki jaringan sistem saraf, sehingga
terbukti bahwa otot jantung adalah otot lurik yang bekerja di bawah kesadaran.
Kata kunci: Jantung, otot lurik, sistem
saraf
Abstract
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan
suatu makhluk hidup, jantung merupakan salah satu organ tubuh yang paling
penting. Jantung merupakan suatu pembesaran massa otot yang spesifik dari
pembuluh darah yang bentuknya seperti piramida serta diselimuti oleh kantung
perikardial. Sistem kerja
jantung bekerja seperti pompa memiliki dua mekanisme kerja yaitu sistole dan
diastole. jantung mempunyai peranan esensial yaitu untuk memompakan darah ke
dan dari seluruh tubuh agar sistem metabolisme dan energi berjalan (Isnaini 2010). Jantung
bekerja dibawah kendali saraf otonom sehingga kita tidak bisa mengontrol kerja
otot jantung. dengan demikian jantung yang dipisahkan ikan akan tetap aktif
yang ditandai dengan adanya denyutan jantung selama waktu tertentu sampai
jantung tersebut kehabisan energi untuk melakukan aktivitas denyutnya.
Praktikum
ini bertujuan mengamati bagaimana kerja otot jantung tanpa pengaruh organ tubuh
lain, membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik tetapi bekerja seperti
otot polos, dan mengetahui ketahanan jantung di luar tubuh ikan.
METODOLOGI
Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilaksanakan pada hari 3Kamis tanggal 13 Maret 2014 pukul 15.00 WIB di
laboratorium Fisiologi Hewan Air, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum yaitu alat bedah, cawan petri, baki, stopwatch,
lap dan alat tulis. Bahan- bahan yang digunakan yaitu ikan mas besar dan kecil,
larutan fisiologis, aquades, dan larutan garam 12 ppt.
Rancangan Percobaan
Rancangan
acak faktorial (RAF) adalah suatu
rancangan percobaan mengenai sekumpulan perlakuan yang terdiri atas semua
kombinasi yang mungkin dari taraf beberapa faktor (Pratisto 2005). Dalam
praktikum ini yaitu rancangan percobaan acak faktorial dengan 4 perlakuan dan 4
ulangan dengan jenis ikan yang berbeda yaitu ikan mas besar dan ikan mas kecil.
lima perlakuan tersebut adalah perlakuan kontrol, larutan fisiologis, aquades
dan garam 12 ppt. Pengamatan dilakukan pukul 15.00 WIB.
Prosedur
Kerja
Ikan
disiapkan kemudian ditimbang. Ikan yang masih hidup ditusuk terlebih dahulu di
bagian medulla oblongata. Ikan dibedah dengan gunting dimulai dari bagian anus ke arah depan hingga insang, kemudian
digunting ke arah permukaan sirip dorsal secara hati-hati agar jantung ikan
tidak ikut tergunting. Organ jantung dipisahkan dengan menggunakan pinset dan
diletakkan pada larutan yang telah ditentukan. Detak jantung diamati dan
dihitung tiap menit sampai jantung tidak berdetak lagi.
Analisis
Data
Analisis
data yang digunakan adalah sebagai berikut:
Model
observasi:
Yijk=
µ+τi+ᵦj+ (αᵦ)ij+εijk
Dimana
i = 1,2,3.....
j =
1,2,3...
k =
1,2,3..
Keterangan
:
Yijk=
nilai pengurutan pada satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan
ij (taraf i di faktor a dan taraf j difaktor b)
µ
= rataan umum populasi
τi
= pengaruh aditif taraf ke-i di faktor a
ᵦj
= pengaruh aditif taraf ke-j di faktor b
εijk
= galat dari satuan perlakuan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij
(αᵦ)ij
= interaksi antara faktor a dan b
Asumsi:
1.
εijk
N
2.
pengaruh perlakuan τi bersifat tetap
3.
komponen µ, τi, ᵦj, (αᵦ)ij
, εijk bersifat aditif
4.
ada interaksi antara faktor a dan b
Hipotesis
1.
Untuk
faktor a
Ho = larutan tidak
mempengaruhi bobot ikan
H1 = larutan mempengaruhi
bobot ikan atau minimal ada satu perlakuan yang mempengaruhi bobot ikan.
2.
Untuk
faktor b
Ho = jenis ikan tidak mempengaruhi bobot ikan
H1 = jenis ikan mempengaruhi
bobot ikan atau minimal ada satu perlakuan yang mempengaruhi bobot ikan.
3.
Interaksi
Ho = (αᵦ)ij
= 0
H1 = minimal ada satu (αᵦ)ij ≠ 0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil jumlah detak jantung ikan
mas (Cyprinus carpio) dengan
media/perlakuan yang berbeda dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
1
jumlah detak jantung ikan mas (Cyprinus
carpio) pada berbagai media.
|
kontrol
|
larfis
|
akuades
|
garam 12 ppt
|
Besar
|
25,05
|
13,68
|
15,10
|
20,82
|
21,70
|
17,02
|
17,02
|
13,12
|
|
6,40
|
17,37
|
3,68
|
20,82
|
|
16,96
|
14,59
|
9,37
|
13,98
|
|
Kecil
|
17,55
|
11,11
|
6,74
|
13,26
|
21,70
|
20,98
|
16,55
|
11,35
|
|
8,72
|
5,40
|
38,83
|
22,50
|
|
14,62
|
45,78
|
29,07
|
26,67
|
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa ikan mas besar dengan perlakuan kontrol memiliki jumlah detak
jantung lebih banyak pada ulangan pertama, perlakuan dengan larutan fisiologis
detak jantung terbanyak terdapat pada ulangan ke-3, perlakuan dengan akuades
memiliki detak jantung terbanyak pada ulangan ke-2, perlakuan dengan garam 12 ppt
detak jantung terbanyak terdapat pada ulangan pertama dan ke-3. Ikan mas
berukuan kecil pada perakuan kontrol memiliki detak jantung terbanyak pada
ulangan ke-2, perlakuan dengan larutan fisiologis detak jantung terbanyak
terdapat pada ulangan ke-4, perlakuan dengan akuades detak jantung terbanyak
terdapat pada ulangan pertama dan ke-3 dan perlakuan dengan garam 12 ppt detak
jantung terbanyak terdapat pada ulangan pertama dan ke-4.
Gambar 1. Grafik hubungan waktu
dengan jumlah detak jantung ikan mas (Cyprinus
carpio) besar
Berdasarkan grafik diatas dapat
diketahui bahwa ikan mas besar tanpa penambahan larutan (kontrol) memiliki
jumlah detak jantung lebih banyak dibandingkan dengan penambahan larutan.
Gambar 2. Grafik hubungan waktu
dengan jumlah detak jantung ikan mas (Cyprinus
carpio) kecil
Berdasarkan grafik diatas dapat
diketahui bahwa ikan mas kecil memiliki jumlah detak jantung lebih banyak pada
perlakuan dengan larutan fisiologis dibandingkan dengan perlakuan lain.
Menurut
Gray et al. (2009), untuk menjamin
aliran darah terus berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan tekanan.
tekanan jantung lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lebih besar
dari tekanan arterionale, akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah
dapat terjadi. Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap
kontraksi jantung yaitu energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan
energi yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah.
Pada
praktikum yang telah dilakukan, detak organ jantung terjadi perbedaan antara
banyak dan kekuatan detakan jantung. pada ikan besar detakan jantung lebih
banyak dibandingkan ikan kecil, karna ikan yang besar cenderung memiliki energi
yang lebih besar dibanding ikan kecil. Waktu bertahanya otot jantung ikan
diluar tubuh pada ikan besar lebih dari satu jam sedangkan pada ikan yang kecil
relatif lebih rendah hanya sampai 40 menit.
Perbedaaan
waktu bertahanya jantung ikan berbeda-beda tiap perlakuan yang satu dengan
dengan yang lain. Pada larutan fisiologis jantung ikan berdetak lebih lama
sedangkan pada larutan bersalinitas gerakan denyut jantung cepat tapi lebih
cepat berhenti pula. Hal ini karena pada larutan fisiologis terkandung bahan
yang komponenya lebih mirip dengan cairan yang ada pada tubuh ikan tersebut. Sehingga
energi yang digunakan jantung lebih sedikit untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Sedangkan pada larutan bersalinitas berbeda dengan kondisi cairan
dalam tempat tinggal jantung sebelumnya sehingga jantung perlu menyesuaikan
diri kembali dengan lingkunganya. Akibatnya energi jantung banyak digunakan dan
bekerja lebih berat akhirnya daya tahan jantung lebih cepat habis.
Jantung
ikan terus dapat berdetak meskipun telah dikeluarkan hal ini karena jantung
bekerja dibawah kendali saraf otonom sehingga ikan tidak dapat mengontrol sendiri
kerja otot jantung. Faktor faktor yang mempengaruhi detak jantung ikan
diantaranya adalah ukuran jantung, suhu, cairan isoosmotik dengan jantung.
Fungsi
larutan fisiologis diantaranya untuk mengetahui daya tahan maksimal detak
jantung diluar tubuh yang dimanipulasi sehingga mirip dengan didalam tubuh ikan
diantaranya seperti zat nutrisi, natrium oksigen dll. Peranan jantung sangat
penting dalam hubunganya dengan pemompaan darah keseluruh tubuh melalui sistem
sirkulasi darah, sirkulasi darah adalah sistem yang berfungsi dalam
pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen, karbondioksida,
garam-garam, antibodi dan senyawa N, dari tempat asal keseluruh bagian tubuh
sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin aliran darah sampai ke
bagain-bagian jaringan jaringan tubuh (Benson dan pernoll 2009).
Berdasarkan
hasil perhitungan dengan anova didapatkan bahwa perlakuan larutan fisiologis,
aquades dan garam 12 ppt tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah detak jantung
ikan, ukuran ikan juga tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah detak jantung
ikan dan tidak ada hubungan/interaksi antara ukuran ikan dengan berbagai media
perlakuan.
KESIMPULAN
Jantung
ikan akan tetap berdetak walaupun telah dikeluarkan/dipisahkan dari tubuhnya.
Hal tersebut dikarenakan jantung ikan memiliki jaringan sistem saraf, sehingga
terbukti bahwa otot jantung adalah otot lurik yang bekerja di bawah kesadaran.
Jantung ikan mas besar berdetak lebih lama dibandingkan dengan ikan mas kecil.
SARAN
Diharapkan untuk praktikum
selanjutnya, praktikum dapat berjalan lancar dan tepat waktu sehingga praktikum
dapat bermanfaat. Selain itu diperlukan kerja sama untuk setiap kelompok agar
praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR
PUSTAKA
Benson R dan pernoll M. 2009. Kardiologi. Jakarta: buku kedokteran EGC
Gray H, Dawkins K, Morgan J dan
Simpson I. 2009. Kardiologi. Jakarta
: PT. Gelora Aksara Pratama.
Isnaini
Wiwi. 2010. Fisiologi Hewan.
Yogyakarta : Kanisius
Pratisto
Aris. 2005. Cara Mudah Mengatasi Masalah
Statistik dan Rancangan percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar