LaporanPraktikum ke-10 Hari/Tanggal :
Selasa/25
November 2014
m.k
Penyakit Organisme Akuatik Kelompok :
XII
Asisten : Dinda Januari Cipta
GAMBARAN DARAH IKAN
(SEL DARAH PUTIH dan HEMOGLOBIN ) PADA IKAN LELE ( Clarias gariepinus)
Disusun
oleh:
Sunarni
C14120075
DEPARTEMEN
BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembenihan
merupakan salah satu kegiatan yang ikut menentukan keberhasilan suatu usaha budidaya ikan. Sering kali, benih ikan
tidak terpenuhi baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satu penyebabnya yaitu serangan
penyakit. Hal ini disebabkan karena system pertahanan tubuh ikan belum sempurna
(Primadaka 1992). Penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan
produksi ikan. Penyebab penyakit dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu penyakit infeksi (virus, bakteri, cendawan,
cacing dan protozoa) dan noninfeksi (stres, intoksikasi, defisiensi nutrisi)
(Zonneveld et al 1991).
Salah satu
indikator terjadinya infeksi pada ikan yaitu adanya perubahan pada gambaran darah.
Ikan yang terserang penyakit terjadi perubahan pada nilai hematokrit, kadar
hemoglobin, jumlah sel darah merah dan
jumlah sel darah putih (Bastiawan et al
1995). Pemeriksaan darah ikan merupakan faktor penting dalam membantu
diagnosis, prognosis dan terapi dari penyakit. Oleh karena itu untuk mengetahui status kesehatan ikan,
perlu dilakukan pemeriksaan darah (Irianto 2005).
1.2
Tujuan
Tujuan
dari praktikum kali ini adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan ikan lele berdasarkan kadar
Hb dan Sel Darah Putih.
II. METODOLOGI
2.1 Waktu
dan Tempat
Praktikum gambaran darah ikan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 November 2014 pukul
15.30-18.00 di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan.
2.2 Alat
dan Bahan
Alat-alat yang digunakanadalah Siryng, Hb meter, mikrotube, baki, lap, mikroskop, pipet bulir,
hemasitometer dan pipet sahli. Bahan-bahan yang digunakan adalah ikan lele,
antikoagulan ( Natrium sitrat 3,8%), 0,1 N HCl,
akuades dan turk.
2.3 Prosedur
2.3.1 Pengambilan
Darah
Syringe dibilas dengan anti koagulan terlebih
dahulu. Ikan lele ditutup pada bagian kepala lalu darah diambil pada bagian
vena caudal. Setelah darah terambil, ujung siring dibuka dan darah dimasukkan
ke dalam mikrotube.
2.3.2 Hemoglobin
Tabung Hb meter diisi dengan 0,1 N HCl sampai skala merah 10. Darah dihisap
dengan pipet sahli 0,2 ml kemudian dicampurkan dengan HCL 0,1 N dan ditunggu
2-3 menit. Kemudian ditambahkan aquades sampai warna larutan sesuai dengan
warna pada Hb meter.
2.3.3 Sel Darah Putih
Syringe diberi anti koagulan
0,1 ml. kemudian darah diambil 1 ml pada bagian bawah U. darah dihisap dengan
pipet bulir skala 5 kemudian larutan turk dihisap sampai skala 11. Selanjutnya
dihomogenkan selama 3-5 menit (bentuk angka 8) dan 2 tetesan pertama dibuang.
Kemudian dimasukkan ke hemasitometer dan diamati serta dihitung di mikroskop.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Berikut ini merupakan table hasil perhitungan jumlah
hemoglobin dan sel darah putih pada darah ikan lele ( Clarias gariepinus).
kelompok
|
Hb
|
SDP
|
1
|
7,6
|
5,5x
104
|
2
|
12
|
3,7x
104
|
3
|
9
|
4,3x104
|
4
|
9,4
|
3,5x 104
|
5
|
1
|
0,8x104
|
6
|
5,7
|
1,56x104
|
7
|
7
|
5,6x104
|
8
|
7,4
|
5,1x104
|
9
|
11,8
|
8,5x104
|
10
|
12
|
7,4x104
|
11
|
4,8
|
4,8x104
|
12
|
9,8
|
3,5x104
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat diketahui bahwa
jumlah Hb ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus) yang diamati berkisar antara 1-12 dan jumlah sel darah
putih berkisar 0,8 x 104 -8,5x104.
3.2 Pembahasan
Darah
ikan terdiri dari atas komponen cairan (plasma) dan komponen seluler (sel-sel
darah). Sel- sel darah terdiri dari trombosit (keping darah), leukosit
(seldarahputih) dan eritrosit (sel darah merah). Darah tersebut diedarkan
keseluruh tubuh melalui system sirkulasi tertutup. Sel dan plasma darah
berperan penting dalam fisiologis. Plasma darah adalah suatu cairan jernih yang
mengandung gas terlarut, sisa hasil metabolisme, hasil absorpsi dari pencernaan
makanan serta mineral terlarut(Lagler et
al 1977).
Pemeriksaan
darah sangat penting
untuk dilakukan karena dapat membantu menentukan diagnose penyakit. Penyimpangan fisiologis ikan akan
menyebabkan terjadinya perubahan pada gambaran darah, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Darah akan mengalami perubahan yang drastis apabila terkena
penyakit infeksi (Amlacher 1970). Gangguan /penyakit
dapat dilihat nilai
hematokrit, konsentrasi hemoglobin, jumlah eritrosit
(seldarahmerah) dan jumlah leukosit (seldarahputih) (Lagler et al 1977).
Berdasarkan
hasil praktikum dapat diketahui bahwa jumlah Hb ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diamati berkisar antara 1-12 dan jumlah
sel darah putih berkisar 0,8 x 104
-8,5x104. Berdasarkan hasil dapat diketahui juga bahwa hanya
kelompok 2 dan kelompok 10 yang ikan lele dumbonya sehat karena jumlah Hb nya
12. Jumlah tersebut sesuai dengan yang dikatakan Bastiawan
et al (2001) bahwa kadar Hb ikan lele
dumbo yang sehat berkisar antara 12-14 hb/100 ml. Menurut Alamanda et al (2007), Jumlah leukosit ikan lele
dumbo normal yaitu 16,25- 18,75 x 104. Berdasarkan literatur
tersebut maka ikan lele dumbo yang diamati memiliki jumlah sel darah putih yang
rendah (dibawah jumlah normal). Jika ikan terserang penyakit maka jumlah sel
darah putih akan meningkat karena melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Leukosit
ikan lele dumbo terdiri dari monosit, limfosit dan neutrofil. Monosit berfungsi
sebagi fagosit terhadap benda-benda asing yang berperan sebagai penyakit.
Limfosit berfungsi sebagai penghasil antibody untuk kekebalan tubuh dari
gangguan penyakit. Neutrofil berfungsi dalam respon kekebalan terhadap serangan
organisme pathogen dan mempunyai sifat fagositik. Neutrofil berperan sebagai
pertahanan pertama dalam tubuh jika tubuh terjadi infeksi (Bastiawan 2001)
Hb berfungsi mengikat oksigen yang kemudian akan digunakan
untuk proses katatabolisme sehingga dihasilkan energy (Bastiawan et al 2001). Kemampuan mengikat oksigen
dalam darah tergantung pada jumlah hemoglobin yang terdapat pada sel darah
merah. Rendahnya kadar Hb menyebabkan laju metabolism menurun dan energy yang
dihasilkan menjadi rendah. Hal ini menyebabkan ikan lemah dan tidak memiliki
nafsu makan serta terlihat di dasar perairan atau menggantung di bawah
permukaan air.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa ikan yang lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diamati dalam
kondisi tidak sehat. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan jumlah Hb ikan lele
dumbo yang diamati berkisar antara 1-12 dan jumlah sel darah putih berkisar 0,8 x 104 -8,5x104.
4.2 Saran
Diharapkan untuk pratikum selanjutnya ikan yang di
praktikumkan lebih bervariasi / banyak sehingga praktikan dapat mengetahui perbedaan
gambaran darah dari berbagai jenis ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Amlacher E. 1970. Text Book of Fish Disease. D.A.T.F.H.
Publication. New York. USA. hlm 302.
Alamanda IE, Noor SH dan Agung B.
2007. Penggunaan Metode Hematologi Dan Pengamatan Endoparasit Darah Untuk
Penetapan Kesehatan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) di Kolam Budidaya
Desa Mangkubumen Boyolali. Biodiversitas.
Volume 8, nomor 1, halaman : 34-38
Bastiawan D, Taukhid, M Alifudin dan
TS Dermawati. 1995. Perubahan Hematologi dan Jaringan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang diinfeksi cendawan
Aphanomyces sp. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 106-115
Bastiawan D, A Wahid, M Alifudin dan
I Agustiawan. 2001. Gambaran Darah Lele dumbo (Clarias spp.) yang Diinfeksi Cendawan Aphanomyces sp pada pH yang Berbeda. Jurnal penelitian Indonesia 7(3): 44-47.
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Lagler KF, Bardach JE, RR Miller,
Passino DRM. 1977. Ichthyology. John
Willey and Sons. Inc. new York-London. Hlm 506
Primandaka JT. 1992. Pengaruh
Penyuntikan Isolat Virulen Aeromonas
hydrophila Secara Intramuskular Terhadap Gambaran Darah Lele Dumbo (Clarias sp.) Ukuran Fingerling. Skripsi. Fakultas Perikanan dan ilmu
Kelautan, IPB.
Zonneveld NE, EA Huisman, JH Boon.
1991. Prinsip – Prinsip Budidaya Ikan.
Terjemahan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar